Postingan

Menampilkan postingan dari 2019

BENANG MERAH ANTARA SUFISME DAN MODERN-SEKULER

orang2 dahulu memandang enteng (sederhana) dalam urusan bersuci. mereka berjalan kaki diatas tanah tanpa alas kaki, tidak peduli ada bekas pijakan hewan dan lain-lain, karena mereka lebih suka shalat dengan alas kaki ketimbang membuka alas kakinya ketika shalat. itulah mengapa ada hukum “mashu ‘ala al-huffain” , yaitu ketika shalat menggunakan alas kaki, maka yang di bersihkan cukup bagian atasnya saja. ini kebiasaan yang dicontohkan ahli sufi terdahulu. (Sangat tidak masuk di akal orang modern yang sekuler maupun semi-sekuler seperti KITA saat ini.) Begitupun ketika makan, maka bekas tangannya diusapkan pada batu-batu kecil. karena dahulu belum mengenal adanya kain lap dan sapu tangan. maka mereka menyapukan tangan mereka pada tapak kaki. namun satu yang tak hilang dari mereka, yaitu kebersihan batin. (kita pun merasa heran dengan hal ini, hari ini) hingga sampailah pada suatu masa dimana adanya suatu golongan yang yang menamakan kebersihan itu adalah “berdandan”. dipergunak...

PENTINGKAH BANGKU SEKOLAH?

Kita belum mampu menampilkan corak pendidikan alternatif terhadap arus besar high learning yang dominan dalam peradaban sekuler ini. Prinsip ekonomi yang menjadikan pasar sebagai agama baru masih sedang berada diatas angin. Manusia modern sangat tunduk kepada agama baru ini. Menurut Malik Fajar, abad informasi ini sama sekali bukanlah rahmat. Di masyarakat Barat, ia telah menimbulkan sejumlah pesoalan yang tidak ada pemecahannya kecuali cara pemecahan yang tumpul. Dalam keadaan seperti ini, manusia semakin kehilangan jangkar spiritual dengan segala dampak destruktifnya pada berbagai dimensi kehidupan. Manusia modern ibarat layang-layang putus tali, tidak mengenal secara pasti dimana tempat hinggap yang seharusnya. Teknologi yang tanpa kendali moral lebih merupakan ancaman, dan ancaman ini bukan hanya terhadap satu kelas atau suatu bangsa, namun lebih merupakan terhadap semua manusia. Melihat persoalan ini, maka ada peluang bagi pendidikan Islam yang memiliki kandungan spir...
KILAS KICAUAN NETIZAN TENTANG PENDIDIKAN Kita belum mampu menampilkan corak pendidikan alternatif terhadap arus besar high learning yang dominan dalam peradaban sekuler ini. Prinsip ekonomi yang menjadikan pasar sebagai agama baru masih sedang berada diatas angin. Manusia modern sangat tunduk kepada agama baru ini. Menurut Malik Fajar, abad informasi ini sama sekali bukanlah rahmat. Di masyarakat Barat, ia telah menimbulkan sejumlah pesoalan yang tidak ada pemecahannya kecuali cara pemecahan yang tumpul. Dalam keadaan seperti ini, manusia semakin kehilangan jangkar spiritual dengan segala dampak destruktifnya pada berbagai dimensi kehidupan. Manusia modern ibarat layang-layang putus tali, tidak mengenal secara pasti dimana tempat hinggap yang seharusnya. Teknologi yang tanpa kendali moral lebih merupakan ancaman, dan ancaman ini bukan hanya terhadap satu kelas atau suatu bangsa, namun lebih merupakan terhadap semua manusia. Melihat persoalan ini, maka ada peluang bagi pendidi...